The Great Escape


The Great Escape
Pernah dengar judul di atas? Yap itu merupakan sebuah film tahun 1963 yang menceritakan pelarian besar-besaran para tawanan perang Inggris di Jerman. Tokoh utama film tersebut adalah Roger Bartlett, yang sebenarnya nama tokoh tersebut adalah Roger Bushell.
Roger Joyce Bushell adalah seorang pemimpin Skuadron 92 RAF yang menjadi tawanan perang selama Perang Dunia II karena tertembak jatuh di wilayah Prancis dudukan Jerman pada tanggal 23 Mei 1940. Roger Bushell adalah seorang kolonialis yang lahir di Afrika Selatan pada tanggal 30 Agustus 1910. Ia menjalani pendidikannya di Afrika Selatan sampai nantinya berlanjut di Inggris. Dalam kuliahnya, Bushell memilih jurusan hukum dan sempat menjadi pengacara sebelum akhirnya benar-benar jadi pilot RAF. Sebelum berkarir di RAF, Bushell menjadi pilot anggota 601 Squadron Auxiliary Air Force.
Setelah tertembak jatuh di Prancis, Bushell tertangkap dan bersama pilot tawanan perang lainnya dikirim ke kamp transit Dulag Luft yang diurus oleh Luftwaffe. Di kamp ini, Bushell berhasil melarikan diri dengan cara memanjat pagar kandang kambing. Pelarian ini dilakukan sendiri dan mendahului teman-temannya yang sebenarnya sedang membuat terowongan untuk lari. Kapan pelarian ini dilakukan masih kurang jelas, tapi dipercaya terjadi pada bulan Juni 1941. Bushell hampir berhasil menuju negara netral Swiss dalam pelariannya ini. Sayang, ia tertangkap oleh tentara perbatasan Jerman ketika ia sampai kurang lebih 100 yard dari perbatasan Swiss.


Roger Bushell dengan seragam RAF tidak lama sebelum tertangkap.

Setelah tertangkap, ia dikirim ke kamp Stalag Luft I dan dimasukkan kedalam "pendingin" --sel isolasi yang dipakai untuk menghukum tawanan perang yang lari, tawanan perang hanya mendapat hukuman kurungan selama sekitar satu minggu atau lebih di dalam pendingin--selama sepuluh hari. Semangat Bushell belumlah padam, Ia berhasil lari lagi bersama seorang Pewira Pilot Ceko Jaroslav Zafouk dari kereta tawanan yang membawa mereka ke Oflag VI-B di Warburg pada tanggal 8/9 Oktober 1941. Bushell kabur dengan cara melompat dari kereta ketika kereta tersebut berhenti di Hannover.
Bersama Zafouk, Bushell berhasil sampai di Praha di wilayah Cekoslovakia pendudukan. Kedatangan mereka disitu kurang menguntungkan, karena beberapa hari sebelumnya Reinhard Heydrich--seorang perwira di Waffen SS dan pemimpin SD yang dikenal memiliki reputasi kejam-- tiba di Praha. Kedatangan Heydrich disitu adalah untuk menggantikan Reich Protector di Bohemia dan Moravia sebelumnya yang dianggap tidak becus oleh Hitler. Kedatangan Heydrich menyebabkan situasi daerah tersebut menegang karena semakin banyaknya tekanan yang diberikan kepada masyarakat dan gerakan perlawanan bawah tanah.
Di Praha, Bushell dan Zafouk berhasil membuat kontak dengan salah satu keluarga yang terlibat dalam gerakan perlawanan Ceko. Keluarga tersebut bernama Keluarga Zeithammel. Keluarga Zeithammel menyembunyikan Bushell dan Zafouk dalam flatnya selama lebih dari enam bulan, sampai pada akhirnya Bushell dan Zafouk digrebek dan ditangkap oleh Gestapo di flat tersebut. Penyebab mereka ditangkap adalah karena Blaza--salah satu anggota Keluarga Zeithammel yang sempat menjadi kekasih Ceko Bushell--yang sedang sakit hati karena tidak mungkin menikah dengan Bushell (karena Bushell punya kekasih di Inggris), curhat ke mantan kekasihnya yang ternyata merupakan anggota kelompok fasis Ceko dan informan Jerman. Kesalahan ini sebenarnya juga dibuat oleh Bushell sendiri, di mana ia dengan sembrononya sempat mengungkapkan identitas aslinya sebagai tawanan perang RAF ketika sedang berpesta, kemungkinan perbuatannya ini merupakan efek alkohol.
Setelah informasi tersebut jatuh ke tangan Jerman, Bushell dan Zafouk tertangkap dan nasib Keluarga Zeithammel--termasuk Blaza-- dalam bahaya karena ketahuan menyembunyikan musuh. Ditambah lagi, pihak Jerman sedang dalam suasana genting pada waktu itu karena terbunuhnya Reinhard Heydrich pada bulan Mei 1942 dalam sebuah operasi pembunuhan khusus hasil buah pikiran Inggris dan pemerintah pengasingan Ceko dengan kode Operasi Anthropoid. Mengenai Keluarga Zeithammel, mereka semua akhirnya dieksekusi.



Dari kiri : Roger Bushell, Letnan Eberhardt, dan Paddy Byrne.

Setelah tertangkap, Bushell dan Zafouk menjadi tawanan Gestapo, dan mereka akhirnya berpisah. Selanjutnya, Bushell dibawa ke Berlin untuk diinterogasi di markas pusat Gestapo. Selama masa-masa ini, pandangannya mulai berubah. Selama ditawan, ia telah mendengar orang-orang disiksa, sekarang ia benar-benar melawan Nazi. Reputasi Bushell selama pelariannya ini dianggap berbahaya oleh Gestapo, dan Bushell dijadikan salah satu "blacklist" oleh Gestapo. Para kolega Bushell di kamp Stalag Luft III, Sagan, Jerman yang mendengar kisah Bushell ini was-was.
Akhirnya, akhir tahun 1942, Bushell dipindahkan ke Stalag Luft III. Lagi-lagi, disini Bushell berencana untuk lari lagi, walaupun sudah diperingatkan oleh seorang perwira Luftwaffe yang sebenarnya baik hati agar tidak lari lagi karena jika Bushell lari, maka Gestapo akan menanamkan peluru di kepalanya.
Disini, Bushell menjadi pemimpin Organisasi X dengan nama kode "Big X". Organisasi ini bertujuan untuk membuat rencana dan melakukan pelarian dari kamp tersebut. Rencana yang dibuat oleh Bushell adalah membuat tiga terowongan yang dinamai "Harry", "Dick", dan "Tom". Dalam rencana, akan ada 200 tawanan yang melarikan diri, pelarian massal yang akan membuat Jerman kalang kabut!
Ketiga terowongan tersebut memiliki kontruksi rumit dengan rel untuk kereta dorong, papan-papan kayu sebagai penyangga, dan lampu listrik sebagai penerangan. Pembangunan terowongan ini memiliki banyak tantangan, seperti penjagaan Jerman, struktur tanah yang berpasir, dan cuaca. Pembuangan pasir atau tanah dalam penggalian juga menjadi masalah karena mereka harus membuangnya dengan hati-hati agar tidak ketahuan Jerman. Mereka juga harus menghindari deteksi mikrofon-mikrofon seismograf yang sudah ditanam oleh Jerman untuk mengantisipasi penggalian terowongan dengan cara menggali lebih dalam atau membuat kamuflase suara dengan membuat kegaduhan.
Dalam proses pembuatannya, terowongan "Tom" berhasil diketahui oleh Jerman pada bulan Agustus 1943, terowongan tersebut akhirnya diledakkan. Alhasil hanya ada dua terowongan yang tersisa, "Harry" dan "Dick". Setelah itu, Jerman mencoba mencari dua terowongan lainnya. Awalnya, Jerman menganggap bahwa pembangunan terowongan di Stalag Luft III adalah hal yang mustahil karena struktur tanahnya yang berpasir sehingga mudah longsor jika dilakukan penggalian. Tapi, karena struktur terowongan yang dibuat lebih kokoh, masalah tersebut lumayan teratasi.


Roger Bushell (kanan) dengan Komandan Wing Robert Stanford Tuck.

Karena "Tom" berhasil diketahui, pembangunan "Harry" dihentikan sementara sampai dibangun kembali pada bulan Januari 1944. Selama perencanaan, sebenarnya ada 600 tawanan yang berpartisipasi, jumlah ini membludak, sehingga hanya 200 tawanan yang direncanakan ikut. Malam hari tanggal 24 Maret 1944, 200 tawanan perang termasuk Bushell mencoba untuk lari melewati "Harry". Pelarian terakhir direncanakan berakhir pada pukul 5 pagi. Sayangnya, rencana tidak berjalan mulus. Selama proses pelarian, sempat terjadi dua kali longsor sehingga jalan terowongan sempat tertutup, dan seorang Jerman dari kamp yang sedang ada di stasiun kereta api curiga ketika melihat tiba-tiba bertambahnya jumlah orang yang terjadi secara tiba-tiba di stasiun. Pelarian mereka ketahuan ketika seorang penjaga yang berpatroli mempergoki sebuah bayangan di hutan, tempat para tawanan keluar. Sebuah tembakan terdengar, situasi menjadi panik, para tawanan yang sedang dalam terowongan dipanggil keluar, mereka segera membakar dokumen-dokumen palsu, melepas pakaian sipil, dan menyembunyikan makanan dan kompas. Alhasil, hanya 76 tawanan yang berhasil kabur.
Mendengar berita pelarian massal tersebut, Hitler marah besar dan memerintahkan eksekusi semua tawanan yang tertangkap kembali. Tapi, setelah perundingan dengan para koleganya, jumlahnya dikurangi menjadi 50 orang yang terpilih. Dalam pelarian tersebut, 73 dari 76 tawanan berhasil ditangkap kembali.
Dalam pelarian tersebut, Bushell adalah di antara yang pertama kali keluar. Ia berpasangan dengan Bernard Scheidhauer. Mereka berdua naik kereta menuju Paris, Prancis dan menjauh 500 mil dari Stalag Luft III. Sayangnya, mereka berdua tertangkap oleh polisi kriminal di stasiun Saarbrücken keesokan harinya. Setelah itu, mereka diserahkan ke Gestapo. Tiga hari kemudian, Bushell dan Scheidhauer dieksekusi oleh Gestapo. Bushell merupakan salah satu yang pertama yang gugur di antara kelima puluh tawanan yang ingin dieksekusi. Kisah seorang Big X berakhir di sini.
Setelah pelarian massal itu, Stalag Luft III diserahkan kepada Gestapo. Dan ribuan tawanan yang tersisa dipaksa berjalan kaki ke barat dengan cuaca ekstrim pada bulan Januari 1945 untuk menghindari direbutnya tawanan perang oleh pihak Uni Soviet. Selain itu, berita pembunuhan para pelarian tersebut juga memancing amarah Inggris. Inggris akan mengadili semua pelakunya karena tindakan tersebut jelas merupakan kejahatan perang.
Tambahan : Pelarian ini dilakukan di North Compound, salah satu komplek dari Stalag Luft III.

Komentar

Postingan Populer

Pengertian Musik

Sejarah Catur